Penggunaan Lahan untuk Produksi Pangan Secara Global
INFOGRAFIK
5/20/20241 min read
Grafik "wafel" ini menyajikan gambaran tentang penggunaan lahan global untuk produksi pangan, dengan membuat kategori berbagai jenis lahan yang berbeda. Porsi terbesar digunakan untuk peternakan, yang digambarkan oleh kotak berwarna merah muda. Hal ini menyoroti alokasi ruang yang signifikan untuk peternakan hewan yang menghasilkan daging, susu, dan produk hewani lainnya. Setelah peternakan, terlihat bahwa sejumlah besar lahan juga digunakan untuk sektor pertanian/perkebunan, yang ditunjukkan oleh kotak berwarna merah muda gelap. Secara bersamaan, kedua kategori ini menggambarkan peran dominan produksi pangan dalam penggunaan lahan global, yang menekankan pada luasnya area yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.
Sebaliknya, sebagian kecil lahan berfungsi sebagai hutan (kotak hijau), lahan tandus (kotak jingga), dan badan air (kotak biru). Hutan, meskipun tidak secara langsung terkait dengan produksi pangan, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung keanekaragaman hayati. Lahan tandus, yang meliputi gurun dan area tidak produktif lainnya, tidak berkontribusi terhadap produksi pangan. Akan tetapi, data lahan tandus ini penting untuk memahami keterbatasan lahan subur. Area perkotaan dan bangunan, yang diwakili oleh kotak biru tua, menunjukkan ruang yang digunakan untuk permukiman dan infrastruktur, yang selanjutnya bersaing dengan lahan yang tersedia untuk produksi pangan.
Manusia telah menggunakan 35% lahan di bumi untuk produksi pangan. Area ini, yang setara dengan lebih dari 5 kali luas Amerika Serikat atau 12 kali luas Indonesia, sebagian besar tidak dikonsumsi secara langsung oleh manusia tetapi digunakan untuk bahan bakar nabati, produk industri, dan pakan ternak. Tercatat bahwa hanya 3% dari lahan ini yang digunakan untuk tanaman yang dikonsumsi langsung oleh manusia. Grafik ini juga menekankan pentingnya pergeseran menuju pola makan nabati atau berbasis tanaman, dan meningkatkan produktivitas lahan untuk mengurangi dampak lingkungan dari produksi pangan. Perubahan ini sangat penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati, karena produksi pangan merupakan penyebab utama menurunnya keanekaragaman hayati di seluruh dunia.


Interactive dashboard (here)