Provinsi dengan Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi dan Terendah di Indonesia

INFOGRAFIK

4/23/20241 min read

Membaca merupakan jendela menuju gerbang peradaban. Peradaban suatu bangsa dapat ditentukan oleh pengetahuan dan kecerdasan yang dihasilkan oleh penduduk suatu wilayah. Semakin banyak penduduk yang memiliki kemampuan literasi yang baik, maka semakin tinggi peradabannya. Tingkat melek huruf penduduk dunia dalam beberapa abad terakhir telah meningkat secara drastis.

Bagi bangsa Indonesia, membangun peradaban dari budaya membaca menjadi sebuah tantangan yang cukup sulit. Namun, salah satu tokoh nasionalisme, Bung Hatta, pernah berkata, "Aku rela dipenjara asalkan bersama dengan buku. Karena dengan buku, aku bebas”. Salah satu bukti bahwa sejak zaman dahulu, para tokoh kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menyadari betapa pentingnya literasi. Bahkan saat hendak diasingkan pada 1935, Bung Hatta meminta kepada pemerintah kolonial untuk membawa serta buku-bukunya.

Jika dahulu membaca identik dengan buku atau media cetak saja, kini di zaman yang serba digital, segala informasi tersedia dengan mudah, seperti di internet dan media elektronik lainnya. Dengan semakin mudahnya akses untuk mendapatkan informasi bacaan, maka sudah seharusnya minat terhadap bacaan jadi semakin meningkat.

Perpusnas melakukan survei tentang Tingkat Kegemaran Membaca di Indonesia terhadap 11158 responden yang tersebar di 102 kabupaten/kota. Tingkat Kegemaran Membaca adalah tingkat perilaku atau kebiasaan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan dan informasi dari berbagai bentuk media yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu. Tingkat Kegemaran Membaca masyarakat Indonesia tahun 2023 (66.67) mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 (63,90). Artinya, minat baca masyarakat indonesia semakin baik. Provinsi DI Yogyakarta menjadi wilayah dengan Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi di Indonesia dengan nilai 73.27. Selain itu, hasil survei ini juga menunjukkan waktu membaca masyarakat Indonesia adalah 1 jam 37,8 menit per hari. Jika dikonversi, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu hingga 9 jam 56 menit untuk membaca setiap minggunya.